Skutik ini diproduksi oleh Astra Honda Motor di Indonesia sejak tahun 2006 hingga sekarang. Di antaranya dari segi desain lebih menarik dan performanya makin baik. Untuk ruang penyimpanan, ada bagasi di bawah jok dengan kapasitas cukup luas yaitu 18 liter. Honda Vario 125 dilengkapi dengan fitur Idling Stop System (ISS) yang membuat mesinnya bisa mati jika diam dalam 3 detik. Desainnya sama dengan varian 125, tapi mesin dan performanya lebih tinggi. Honda Vario 150 termasuk kategori skutik premium yang kini dipasarkan dengan harga Rp 24.56 jutaan. Pertama kali dirilis tahun 2015, Honda Vario 150 sudah memiliki 2 generasi di tanah air. Desain Vario 125 dan 150 sebenarnya sama persis, hanya ada beberapa perbedaan di aksesoris yang baru terlihat kalau diperhatikan dengan teliti.
Di Vario 125 juga pastinya ada foot step, tapi bahannya baru terbuat dari karet.
Honda Vario 125 bentuk cakramnya masih lingkaran seperti pada kebanyakan motor matik. Sedangkan Honda Vario 150 yang termasuk skutik premium cakramnya sudah berbentuk wavy atau bergelombang. Bagasinya ayng berada di bawah jok mampu memuat beban hingga 18 liter.
Di dalam helm masih bisa untuk menyimpan jaket dan jas hujan. Sedangkan Vario 125 belum dilengkapi fitur ini, jadi masih menggunakan kunci biasa seperti sepeda motor keluaran lama. Selain itu, ada fitur anti theft alarm dan answer back key untuk melengkapi sistem pengamannya. Spesifikasi yang berbeda dari Honda Vario 125 dan 150 terletak pada ukuran bannya.
Beberapa aksesoris yang terbuat dari metal menjadikan bobot Vario 150 sedikit lebih berat. Kamu juga bisa belanja lebih hemat karena ada voucher dan promo.
Bikin Awet dan Irit Watt Lampu Belakang Honda Vario 125 dan 150
Untungnya warga Tambun, Bekasi ini doyan utak-atik motor sendiri, sehingga ketemu solusinya. “Juga bikin irit pemakaian daya kelistrikan di motor,” tambah lajang 23 tahun ini. Cukup kendorkan 2 baut yang berada di bawah lampu plat nomor belakang kemudian tarik covernya secara perlahan. “Tinggal colok aja, karena kakinya sama kayak bohlam biasa,” jelas karyawan sebuah Bank swasta di Jakarta ini.
Be First to Comment