“Jadi kalau fullwave itu menggunakan seluruh kemampuan spul yang dibantu oleh kiprok dan aki,” ujar Muhamad Cholil Ardiansyah, punggawa Nday Fashion Lightning (NFL) bengkel spesialis kelistrikan. “Kiprok Honda Tiger itu sebenarnya hanya 2 phase, tapi usia pemakaiannya panjang,” jelas pria yang disapa Nday ini. Baca Juga: Pekalongan Geger Video Lamaran Tukang Bubur Habis Rp 200 Juta, Serahkan Motor, Sapi Sampai 1 Ton Beras.
Untuk umur pemakaian alias durabilitas si CDI jelas bervariasi, saat James Bons menggunakan merek Sindengengen abal-abalyang bukan asli AHM umur pemakaian tak lebih dari setengah tahun, sedangkan saat memakai merk Fukuyama berumur 1 taun cdi maish jalan tapisudah mulai mbrebet, beberapa teman mengisahkan bahkan unuk yang bukan asli bisa hanya sekitar 3bulan saj.
Kebanyakan produk ini, racikannya fokus pada kurva pengapian dan limiternya dibikin lebih tinggi dari standar,” beber Andres Sianipar, research & development CDI Andrion. Nah, bagi pencinta motor kenceng yang berencana aplikasi salah satu part tersebut, silakan lirik daftar harganya di bawah ini (lihat tabel harga). Takayama Master Rem Tersedia Untuk Motor : SATRIA TIGER NEW F1 ZR JUPITER MX MIO RX K NEW 04 SHOGUN NEW 00 SMASH NEW 06 SUPRA FIT NEW 05. Namanya perangkat elektrik, tentu saja memiliki batas maksimal waktu pemakaian, dan dengan penanganan tepat, dapat dipastikan umur pakainya lebih lama. Hindari penggunaan konektor (skun) sembarangan, ujung-ujungnya sambungan jadi longgar dan arus CDI yang dihasilkan nggak sempurna alias nyambung-putus. Apalagi kalau pemakaian kelistrikannya juga standar saja,” ujar Rudi Suhendra, pemilik bengkel L12 kepada Liputan6.com, beberapa hari yang lalu. “Biasanya kalau kiprok standar gak ada masalah seperti itu (membuat bohlam cepat mati),” tambah Rudi, yang juga merupakan lulusan politeknik jurusan elektro ini. Salah satu cara untuk mengetahui berapa besar cicilan yang harus dibayar setiap bulannya adalah dengan menggunakan simulasi kredit motor Honda Vario.
Honda Vario 110 Karbu: Menolak Tua, Ogah Kalah Sama yang Muda
MOJOK.CO – Minimal buat stop and go di jalan perkotaan, Honda Vario saya ogah kalah sama yang muda-muda. Saya nggak tahu mahar segitu worth it atau enggak untuk sebuah matic bekas.
Ibarat sebuah perjodohan dari bapak dan kawannya, ya akhirnya saya terima-terima aja ketika ditawarin Honda Vario ini. Soalnya bapak saya udah terlanjur yakin banget kalau si Vario kondisinya masih tokcer.
Menurut bapak, di usia Honda Vario yang menginjak 9 tahun—pada 2017—dan kilometer baru menyentuh 40.000-an artinya “bebek” ini nggak pernah jalan jauh-jauh. Wah boro-boro touring dari Bekasi sampai ke KM 0 Indonesia di Sabang sana, keluar komplek perumahan aja, baru 20 menit langsung pulang lagi.
Entah saya merasa beruntung atau enggak, mengingat motor ini secara keseluruhan memang dalam keadaan sehat. Okelah belum pernah turun mesin, CVT masih bawaan parbik, body mulus, dan kelistrikan lancar.
Merasakan larinya yang nggak gesit tapi bensin tetap boros—full tank Cuma bisa nempuh 25-an KM, saya mendapat pemahaman sekaligus pemakluman dari teman-teman. Sekali lagi Honda Vario 110 karbu wajib juga me-no-lak tua sebab umur segitu itu nggak ada apa-apanya dibanding para pendahulu. Toh harga choke otomatis di online shop masih terjangkau dan layak untuk ditebus. Masih bisa diselamatkan sih, dengan cara dibersihkan tapi ya kudu sabar sebab kondisnya cukup parah.
Kalau ibarat manusia nih, tu motor udah nggak bisa nafas lagi lewat hidung karena umbelan. Akhirnya saya ganti baru aja, sekalian belanja choke otomatis dan karet vakum di olshop. Sekalian juga saya bersihin pulley belakang dan melumasi ulang dengan grease khusus CVT. Tarikan awal nggak lemot lagi, asupan bahan bakar full tank bisa menempuh jarak sampai 50an KM—udah termasuk macet-macetan dan berboncengan sama istri.
Top speed-nya udah bisa sampai 100 KM/jam dengan track lurus yang pastinya harus puanjaaang banget. Lebih dari itu kepala saya langsung dikeplak sama istri sambil bilang, “Pelan-pelan, hoy!!
Be First to Comment